My Journey to become Happy!

I want to tell you about my path towards a more conscious life, about how by working with myself I have taken control to create the life I want. When I was just over 30, I took over the company after…

Smartphone

独家优惠奖金 100% 高达 1 BTC + 180 免费旋转




Jalannya

Renjana (III)

Waktu terus berjalan, tentang cinta tetap belum ada kepastian. Setelah berusaha mencari tahu siapa perempuan yang dikagumi itu, Rain mendapat jawaban. Walaupun memang bukan usaha dan hasil kerja sendiri, tapi tak apa. Lagi pula mengetahui namanya tak bisa jadi jaminan untuk bisa merajut kasih bersama.

Gadis, sejak pertama terucap namanya, sudah jelas Rain akan terus mengingat. Namun di saat yang sama, akan selalu terngiang pula perihal kawan yang punya tujuan yang sama itu. Sejak awal, Rio memang menunjukkan ketertarikan luar biasa pada Gadis. Cerita soal Gadis menjadi makanan harian bagi Rain karena Rio yang bisa dibilang tergila-gila. Tak tahu malu kadang kalau lagi berkhayal, suka kebablasan.

Kembali lagi mengulas rasa suka paling dalam dari seorang Rain. Rain memang tak mau bersaing jika ia menelisik lubuk hatinya. Dia sadar bahwa kawan tetap kawan, tak bisa jadi lawan apalagi soal percintaan. Bisa dikatakan idealis, lumayan. Tapi ia selalu berpikir tentang hal terbaik yang bisa ia lakukan. Sekedar informasi, bahwa Rain tipikal laki-laki yang mengutamakan orang lain ketimbang dirinya sendiri. Bisa dibayangkan sampai sini, pergulatan hati untuk seorang gadis bernama Gadis. Sebagai perempuan, mungkin Gadis akan heran atau malah tertawa kelabakan jika tahu ia diperebutkan.

Rain sering bertanya soal drama perasaan Rio, kawannya. Mulai dari kenalan sampai chatting (setiap hari) di Instagram. Cukup cepat memang. Semuanya itu diceritakan lengkap pada Rain. Barangkali sakit tapi nikmat jika hendak mendeskripsikan bagaimana rasanya jadi Rain yang mencintai dalam diam. Nikmat itulah yang membuatnya setia. Siapa tahu akan ada kesempatan dalam kesempitan? Ahh tapi tidak, Rain terlalu baik untuk mencari kesempatan itu, bahkan jika pintu terbuka lebar pun, ia tak akan serta merta masuk ke dalamnya. Jangan heran, masa SMA dulu yang serba terlarang di sana sini merupakan salah satu alasan kenapa Rain tak pandai ambil kesempatan. Takut salah lagi, ia cenderung lebih berhati-hati, apalagi kalau bertaruh tentang hal berharga seperti ini. Sebenarnya, dahulu ia juga sempat menyimpan rasa pada seorang perempuan. Tapi semua sudah bisa menebak akhirnya sebelum hal itu diceritakan. Ya, gagal.

Sekarang, Rio bisa dikatakan cukup dekat dengan Gadis. Mungkin belum bisa dibilang lekat juga, tapi sudah lebih daripada sekedar mengenal teman beda fakultas. Mereka sudah tak terlihat malu-malu kalau semisal terciduk oleh temannya sedang makan berdua. Sampai suatu ketika, Rio mengajak Rain jalan-jalan keluar bersama “perempuan idaman" mereka berdua. Tetap dalam mode mencintai dalam diam, bagi Rain ini adalah sebuah jalan — tanpa perlu bersusah payah mencari dan menemukan —.

bersambung..

Add a comment

Related posts:

Common Issues of Netgear and Networking Solved by Mywifiextsolutions

Hey have you heard that there is one genuine and verified company in the USA who is diagnosing and troubleshooting the Netgear network issue and helping the people with router and extender setup? If…

JOGLOKERTO

Tak terasa sudah 3 tahun rupanya Kereta api Joglokerto melayani masyarakat selatan pulau Jawa bagian tengah. KA Joglokerto merupakan kereta api yang melayani relasi Solo Balapan-Yogyakarta-Purwokerto…

Wireframe Challenge

The final step of the User Interface (UI) pre-work is to create wireframe for a series of screen. Wireframe is a low fidelity layout of the design, it can be think of it as the blueprint of a…