Common Issues of Netgear and Networking Solved by Mywifiextsolutions

Hey have you heard that there is one genuine and verified company in the USA who is diagnosing and troubleshooting the Netgear network issue and helping the people with router and extender setup? If…

Smartphone

独家优惠奖金 100% 高达 1 BTC + 180 免费旋转




JOGLOKERTO

Tak terasa sudah 3 tahun rupanya Kereta api Joglokerto melayani masyarakat selatan pulau Jawa bagian tengah. KA Joglokerto merupakan kereta api yang melayani relasi Solo Balapan-Yogyakarta-Purwokerto pp, 3 kota utama di selatan Jawa bagian tengah. Joglokerto merupakan penerus tak langsung dari KA Maguwo Ekspres(Purwokerto-Jogja-Maguwo pp) yang berumur pendek pada tahun 2012.

KA Joglokerto pada Gapeka 2017(saat penulisan artikel ini masih berlaku) memiliki nomor KA 159 untuk relasi Solo-Purwokerto dan nomor KA 160 untuk relasi Purwokerto -Solo. Saat ini kereta ini masih menggunakan rangkaian milik KA Jaka Tingkir yang idle(menganggur menunggu jam keberangkatan selanjutnya) di stasiun Solo Balapan. Sebelumnya, KA ini bernama KA Joglo Ekspres yang hanya melayani relasi Solo-Jogja. Joglo Ekspres mulai dioperasikan pada tanggal 22 Desember 2014. Seperti Joglokerto, Joglo Ekspres merupakan kereta yang memanfaatkan rangkaian idle Jaka Tingkir dan kebetulan saat itu baru saja mendapatkan rangkaian baru berupa K3 AC 80 seat buatan tahun 2014.

Hampir 1 tahun beroperasi, media sosial mengabarkan Joglo Ekspres bakal diperpanjang ke stasiun Purwokerto. Rencananya perpanjangan itu akan diresmikan pada tanggal 28 September 2015, bertepatan dengan momen Hari Kereta Api. Karena suatu hal, ternyata peresmian perpanjangan itu dimajukan menjadi tanggal 25 September 2015. Nama Joglo ekspres pun resmi berganti menjadi KA Joglokerto seiring perpanjangan relasi tersebut. Titik awal promosi Joglokerto adalah kecepatan waktu tempuh dibandingkan angkutan moda jalan raya yang menjadi pesaing terberat di jalur ini. Hari pertama peresmian tak banyak yang naik kereta ini, tapi di hari ketiga pasca peresmiannya, tiket kereta diberitakan habis. Tapi harap maklum saat itu bertepatan dengan libur akhir pekan sehingga banyak warga yang bepergian keluar kota.

KA Joglokerto setiap harinya hanya berjalan 1x. Dari Solo Balapan berangkat pagi sekitar jam 06.15, kemudian dari Purwokerto berangkat jam 10.30. Dari Purwokerto terkesan nanggung karena seperti uraian diatas, joglokerto masih menggunakan rangkaian idle KA Jaka Tingkir. Meski begitu, jadwal kedatangan dan keberangkatan Joglokerto terkoneksi dengan jadawal keberangkatan dan kedatangan KA Kamandaka(Purwokerto-Semarang pp). Jadi mereka yang dari Jogja mau melanjutkan perjalanan ke Bumiayu, Tegal hingga Semarang bisa transit di Purwokerto dan begitu juga sebaliknya.

Pertama kali mendengar kata Joglokerto akan terasa asing di telinga. Meski itu dijelaskan sebagai akronim dari Jogja-Solo-Purwokerto, tetap saja telinga ini memandang cukup aneh begitu mendengar kata ini. Harap maklum, kata ini memang benar-benar baru diperkenalkan dan tampaknya belum ada satupun pihak yang memakai akronim ini sebelumnya. Sangat berbeda dengan kata 'joglo' dan 'joglosemar'.

Respon masyarakat saat itu banyak yang memandang aneh nama Joglokerto. Banyak yang tak setuju dengan kata Joglokerto dan kurang pas dipakai oleh kereta ini. Alasannya sederhana, yaitu kereta ini berangkat dari Solo balapan, bukan dari kota Jogja dulu lalu ke Solo baru melanjutkan perjalanan ke Purwokerto.

Memang betul alasan diatas, kalau dilihat dari aspek rute perjalanan kereta ini. Nama Joglokerto memang tak pas dengan realita. Tapi anehnya, para pendukung alasan tersebut mengusulkan akronim yang tak kalah anehnya juga, ada yang menyebut "Kertojoglo", "Purwojoglo" dan "Lojogkerto". Sungguh solusi yang tak briliian.

Seandainya kita mau memperluas pola pikir kita, ada satu aspek yang bisa membantu memahami nama Joglokerto, yaitu aspek budaya. Memang baik Purwokerto, Jogja dan Solo masih sama-sama kota beradatkan Jawa, tapi ketiganya punya corak yang berbeda. Purwokerto merupakan kota beradatkan Jawa Banyumasan dan Jogja-Solo merupakan kota beradatkan Jawa Mataraman. Meski Jogja dan Solo memiliki sedikit perbedaan adat-istiadat, tapi kawasan ini merupakan satu kesatuan yang dipandang sebagai pusatnya budaya Jawa. Kita tak bisa memandang Jojanya saja, dan tak bisa memandang Solonya saja. Keduanya harus disebut bersamaan dan biasa kita sebut sebagai kawasan Joglo. Jadi, dalam kata Joglokerto, akronim itu tak bisa kita pisah Jog-lo-kerto, melainkan kita pisah suku katanya menjadi Joglo dan kerto. Ya, KA Joglokerto merupakan penghubung dari kawasan Joglo(Jawa Mataraman) ke kawasan Purwokerto dan sekitarnya(Jawa Banyumasan).

Itulah sekelumit tentang KA Joglokerto. Terlepas dari nama kereta yang aneh, Joglokerto kini sudah akrab dengan masyarakat selatan Jawa. Terbukti kereta ini masih betah melayani Purwokerto-Jogja-Solo. Harapannya, kereta ini bisa semakin ramai dan mendapat rangkaian sendiri sehingga jadwal perjalanan bisa ditambah sehingga makin diandalkan masyarakat selatan Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta.

Add a comment

Related posts:

Jalannya

Waktu terus berjalan, tentang cinta tetap belum ada kepastian. Setelah berusaha mencari tahu siapa perempuan yang dikagumi itu, Rain mendapat jawaban. Walaupun memang bukan usaha dan hasil kerja…

Wireframe Challenge

The final step of the User Interface (UI) pre-work is to create wireframe for a series of screen. Wireframe is a low fidelity layout of the design, it can be think of it as the blueprint of a…

Just for Her

You can never tell where a story will come from: a musing, a memory, a dream, or maybe a bit of all three. How much is real here? I’ll never tell. But some of you will have fun guessing! I was just…